Selasa, 21 Oktober 2014

Menulislah!

Menulislah!

Assalamu'alaikum wr.wb...

Kali ini saya akan mengajak sobat untuk menulis. Mengapa?????

Karena.........................................................................


Di dalam Al-Qur'an itu sendiri terdapat surah yang bernama QS. Al-Iqra' yang berarti bacalah, belajarlah dan telitilah. Nah, itu merupakan satu alasan mengapa saya mengajak sobat untuk menulis. Menulis yang dimaksud bukanlah asal menulis, tetapi kita dianjurkan untuk membaca, mempelajari dan menelitinya. Iqra' menggambarkan bagaimana manusia membangun peradabannya. Wah, sungguh Al-Qur'an ialah pedoman (petunjuk) bagi kita yah ^_^ kita bisa mengetahui banyak informasi dan sejarah-sejarah sebelum kita lahir sobat

Selain itu, banyak juga loh penemu-penemu islam masa keemasan atau masa kegelapan yang menulis.......... siapakah di antaranya? Yuk kita lihat..................
Hayoo........... sobat tahu nggak gambar siapa ini??? -_-

Hmmm........... beliau adalah Al-Khawarizmi. Beliau adalah penemu angka nol dan penemu algoritma loh...... sudah ingatkan? Kenal nggak? Hehe :D mungkin hanya sekedar tahu saja, nggak kenal .... Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar.
Walaupun beliau sudah wafat, namun beliau masih dikenal dengan tulisannya. Ilmunya masih digunakan loh sampai sekarang ^_^ subhanallah!


 
Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040) 
Seorang ilmuwan islam yang pertama kali menemukan cahaya, sobat ^_^
 Al-Jaziri

Seorang ilmuwan islam yang pertama kali menemukan robot, roda gigi, dan lain sebagainya. 
Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040)





Nah, yang ini tahu nggak?!?!

Beliau adalah Ibnu Sina... Beliau dikenal sebagai bapak kedokteran loh sobat ^_^ subhanallah ....





Hmmm... siapa yah?
Oh yang ini...... aku tahu!!!
Beliau bernama Al-Farabi. Beliau merupakan salah satu tokoh ekonomi, politik, dan sosial-ekonomi.
Al-Farabi lahir di daerah Farab, Wasij, Turkistan, pada tahun 257 Hijriah / 870 Masehi. Beliau memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Awzalagh al-Farabi. Sejak kecil beliau sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa terutama di bidang bahasa, khususnya bahasa Persi, Turkistan, dan Kudistan.
Sebenarnya masih banyak karya lain Al-Farabi yang sudah ditemukan, baik dalam bentuk naskah tulisan asli maupun naskah yang sudah dicetak (diterbitkan). Tapi tidak sedikit pula yang hilang atau belum ditemukan. Meskipun begitu, generasi muslim sekarang bisa meneladani kepandaian Al-Farabi dan memperkaya ilmu pengetahuan dengan mempelajari buku-buku karya beliau.



Nah, bagaimana sobat? mmm............sebenarnya sih ada banyak ilmuwan islam, tapi cukup itu aja yah sobat.... yang lainnya search di google aja yawh ^_^

Mereka semua sudah wafat, tetapi berkat buku mereka jadi dikenang dan tidak terlupakan... penemuan mereka ditulis dan dijadikan sebuah buku... dengan buku itulah orang lain bisa membacanya, mempelajari dan menelitinya....


Makanya, menulislah! ^_^
Dengan menulis, sobat juga bisa dikenang loh walaupun sudah wafat atau meninggal...........etzzzz, kata-kata itu sepertinya pernah saya dengar........... tapi, kata-katanya siapa yah?! Mmmmm.................
Oh iya aku ingat sobat.. itu adalah kata-kata Al-Ghazali. Beliau mengatakan, katanya "Kalau kamu bukan anak seorang raja atau anak seorang ulama besar, maka menulislah! Karena dengan menulis, kita masih dikenal dan pemikiran kita masih bisa dibaca."
Nah, menulislah sobat ^_^ oh iya................. saya juga teringat dengan kata-kata yang mengatakan bahwa dengan menulis, kita bisa mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita harapkan melalui buku yang kita tulis yang dibaca oleh orang lain.
Itu merupakan kata-kata dari Sayyid Qutb merupakan salah satu pejuang Islam. Beliau mengatakan, "Dengan menulis, kita bisa mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita harapkan."

Nah, itulah alasan-alasan mengapa saya mengajak sobat untuk menulis ^_^
Jika sobat berminat menjadi salah seorang penulis, maka sobat harus mengetahui syarat menulis. Apa saja syarat menulis? berikut.......

Syarat menulis: 1). Tidak buta huruf
                        2). Mulai dengan ide kreatif
                        3). Komitmen dan Tulislah semua apa yang ada di dalam fikiranmu sobat ^_^ 
                              Jangan fikirkan apa yang ingin kamu tulis.

Nah, bagaimana menemukan ide?
- Ide itu muncul kapan saja dan dimana saja
- Sebaiknya kita punya catatan (buku ide) untuk mencatat hal-hal yang telah difikirkan
Sumber ide itu sendiri berasal dari pengalaman pribadi, dari hobi, pengalaman menarik, profesi, pendapat pribadi, masalah pribadi, dan masalah aktual.

Misalnya yah sobat,,, kita ingin menulis tentang gunung meletus
> tulis apa yang berkaitan dengan gunung meletus

Nah, berikut adalah Metode Scamper
S (Subtitute) = mengganti
C (Combine)= Kombinasi
A (Adapt)    = Menyesuaikan
M (Modifikasi)
P (Memanfaatkan) untuk kegunaan lain
E (eliminasi) = penghapusan
R (menyusun kembali)

Sobat.............jika ingin menjadi penulis, haruslah banyak referensi (banyak sumber informasi), siap menulis, kondisi vit, dan persiapan ruangan yang nyaman...........

Langkah-langkah menulis
Pilih topik, tema, rangka, data, pembuatan autin, edit

Sobat, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat yawh ^_^
Menulislah! Sobat,,,,,,,,,,,

Jika ada kebenaran maka itu datangnya dari Allah SWT dan jika da kesalahan maka itu datangnya dari diri saya pribadi.

Wassalamu'alaikum wr.wb.





Minggu, 05 Oktober 2014

PUISI_sesal

PUISI

Sesal
karya: Mardianti Rukmana

Kiranya permen nyatanya serpihan
Kiranya manis nyatanya kecut
Kiranya bahagia nyatanya kepedihan
Kiranya pangeran nyatanya pengecut

Sesal....sesal.... kini hanya sesal di diri
Menanti seorang pangeran di hidup ini
Kiranya seorang pangeran
Nyatanya orang itu bukanlah pangeran
Hanya bagaikan seorang pengecut bagi diri ini

Sesal.... Sesal....kini hanya sesal
Bangkitlah dengan segala upaya
Sesal hanya sesal.... tak usah ladeni
Sesal hanya sesal.... tak usah risau
Berhijrahlah ! Berubahlah ! tak usah resah

Tiada guna penyesalan dalam kehidupan
waktu terus berputar selagi dunia belum kiamat
Karenanya jadikan pembelajaran
perbanyak amal tuk masa depan kelak di akhirat

Sabtu, 04 Oktober 2014

Aqidah



Aqidah

Assalamu'alaikum wr.wb

kali ini saya akan membahas mengenai "Aqidah". Karena kita adalah manusia yang mempunyai akal, pasti muncul di benak kita apa itu aqidah. Nah, apasih aqidah itu? Aqidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan apa-apa yang ada sesudah kehidupan. Serta tentang kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya. Nah, dapat digambarkan seperti di bawah ini ^_^

                         sebelum -----> kehidupan,alam,semesta dan manusia ----------> sesudah
                                                                                                                             

                Aqidah juga dapat diumpamakan sebagai akar pada pohon. Seperti di bawah ini ^_^

         “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon buruk yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun” (QS. Ibrahim, 14;24-26)
        
  Subhanallah ^_^  Maha Suci Allah atas segala firman-Nya. Aqidah itu seperti pondasi, yang tanpa itu maka tidak bakal jadi rumah yang utuh. Aqidah haruslah disertai dengan iman, karena jika seseorang sudah mempunyai aqidah tentu disertai dengan kepercayaan. Iman itu sendiri pembenaran yang pasti, tanpa ada keraguan di dalamnya, sesuai dengan realitas dan dibuktikan dengan adanya dalil. 
Dalil itu sendiri terbagi atas 2, yaitu dalil naqli dan dalil aqli. 1). Dalli Naqli yaitu yang tidak bisa dilihat (ghaib) dan non indrawi;2). Dalil aqli yaitu yang dapat dilihat secara jelas menggunakan indrawi dan bisa diamati.
Secara bahasa aqidah berasal dari kata“al-‘aqdu” yaitu ikatan, Secara istilah syar’i:Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Terkai mengenai iman, rukun iman itu sendiri terdiri atas 6, yaitu:
1). Iman kepada Allah SWT. (naqli dan aqli)
2). Iman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT. (naqli)
3). Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. (aqli)
4). Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT. (aqli)
5). Iman kepada Hari akhir. (naqli)
6). Iman kepada Qadha dan Qadar. (naqli)
* Mengapa Allah masuk ke dalam dalil aqli dan naqli?
-> Karena Allah tidak dapat dilihat (naqli) dan bisa dilihat melalui penciptaannya saja (aqli).
*Mengapa malaikat termasuk ke dalam dalil naqli?
-> Karena malaikat tidak dapat terlihat oleh mata
 *Mengapa kitab termasuk ke dalam dalil aqli?
-> Karena kitab dapat dilihat secara langsung oleh mata, sehingga termasuk dalil aqli
*Mengapa rasul termasuk ke dalam dalil aqli?
-> Karena rasul dapat dilihat secara langsung oleh mata, walaupun saat ini Rasul yang terakhir telah wafat
*Mengapa akhirat termasuk tidak dapat dilihat (naqli) ?
-> Karena akhirat belum dapat ditentukan kapan datangnya (terjadi)
*Mengapa qadha dan qadar termasuk dalil naqli?
-> Karena berupa ketetapan Allah SWT. terhadap setiap makhluk-Nya.

- Siapakah Allah itu?
Allah adalah Tuhan yang ada dengan sendirinya, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Allah Maha Tunggal dan tidak diciptakan ataupun tidak pula menyihir dirinya. Jika ia menyihir dirinya, maka itu namanya bukan pencipta tapi ciptaan. 
- Bagaimana cara untuk meyakinkan seseorang bahwa Allah SWT. itu benar-benar ada?
Dengan cara memperlihatkan bukti kekuasaan Allah SWT. misalnya langit, laut, dan semacamnya sampai orang itu telah yakin dan percaya. Al kisah pernah ada seorang di masa kepemimpinan Rasulullah ditanya "Bagaimana kamu yakin bahwa Allah SWT. itu benar ada?". Ia menjawab "Dengan tai unta ini.". Lalu orang itu bertanya lagi, "Ada apa dengan tai unta ini? apa kaitannya dengan keyakinanmu terhadap keberadaan Allah SWT.?". Lalu ia menjawab, "Tai unta ini tidak mungkin ada dan tidak mungkin terlihat jika tidak ada unta yang berada di sini. Pasti ada unta yang pernah melewati jalan ini sehingga ia meninggalkan tai. Seperti itulah saya yakin bahwa Allah SWT. benar ada. Kita tidak mungkin berada di bumi ini jika tidak ada yang menciptakan kita. Layaknya unta tadi, ia sudah pergi meninggalkan tainya sehingga kita tidak bisa melihat unta itu, hanya tainya saja yang dapat kita lihat. Seperti itulah Allah SWT. kita tidak dapat melihat wujud-Nya tetapi kita bisa melihat ciptaannya. Subhanallah ^_^ Allahu Akbar!!!
Misalnya lagi: Siapa yang menciptakan langit? kenapa langit berwarna biru, bukan ungu ataupun hijau? Langit, jika itu buatan manusia pasti ada pondasinya karena jika tidak ada, maka langit itu akan roboh, sama dengan langit. Tapi, kenapa langit tidak mempunyai pondasi? itulah salah satu bukti kekuasaan Allah SWT. Maha besar Allah atas segala Penciptaan-Nya ^_^
- Untuk apa manusia diciptakan? Untuk melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Seperti kita diperintahkan untuk menyembah-Nya dengan cara sholat dan menjauhi larangannya seperti menjauhi zina, contohnya ialah pacaran. Jadi, hendaklah kita menjauhkan diri dari yang namanya "PACARAN".
- Uqdatul qubra ( 3 pertanyaan besar)
1). Dari manakah manusia berasal?
2). Untuk apa manusia hidup?
3). Akan kemanakah setelah manusia hidup?
Jika ketiga pertanyaan besar itu dapat dijawab, maka aqidah kita sudah benar. Aqidah yang benar akan menimbulkan akhlak yang baik. Jadi, jika ada seseorang yang akhlaknya tidak baik, maka perlulah aqidahnya yang diubah. 
Nah, mari kita jawab ke 3 pertanyaan besar itu.
1). Manusia berasal dari Allah SWT. karena Dialah yang menciptakan.
2). Manusia hidup Untuk beribadah kepada penciptanya, yaitu Allah SWT.
3). Manusia akan kembali kepada sang penciptanya, yaitu Allah SWT.

Jadi, dapat disimpulkan

                                                                                 (Dunia)
awal  _______________________________akhirat

Kita dari -awal- lalu melanjutkan perjalanan singgah di dunia. Di dunia, kita melakukan semua amalan-amalan ibadah dan apa yang kita lakukan setelah itu? kita akan melanjutkan menuju akhirat.
ibaratnya juga ita mengambil jarum, lalu jarum itu kita celupkan ke laut lalu kita angkat, air yang menetes di ujung jarum itu ibarat kehidupan di dunia. Dunia itu sangatlah kecil dan laut yang luas itu bagaikan akhirat, tempat kita nantinya kekal di dalamnya. 

Karenanya, marilah kita memperbaiki amalan-amalan kita, selagi kita masih memiliki kesempatan, selagi kita masih hidup. Seburuk apapun masa lalu, seburuk bagaimanpun kita di masa lalu, jangan jadikan sebagai alasan untuk kita tidak bertaubat dan berhijrah. Berhujralah!!! Berubahlah!!! karena kita begitu berharga
demikianlah pembahasan saya mengenai aqidah. Semoga dapat bermanfaat yawh ^_^

Wassalamu'alaikum wr.wb.



 







 
   



PUISI_Ibu

PUISI


IBU
karya: Mardianti Rukmana

Ibu....
Engkau tulus menyayangiku
Menyayangiku tanpa meminta balasan 
Engkau mengandungku sembilan bulan
                                                        Engkau mengasuh dan merawatku 
Ibu....
Bila tiba masaku aku akan membahagiakanmu
Bila kesempatan terbuka akan kubalas jasa-jasamu
walau balasanku tak sebanding dengan perjuanganmu
walau balasanku tak sebanding dengan pengorbananmu
Ibu.....
Terima kasih untuk pengorbananmu
Terima kasih untuk ketulusanmu
Terima kasih untuk perjuanganmu
Terima kasih Ibuku 


I Love you my mom  :* 'Hj. St. Maryam Dg. Ke'nang'


Puisi_Kamu

puisi


 Kamu
karya: Mardianti Rukmana

Datang tanpa permisi di kehidupan ini
Pergi tanpa izin pula dari kehidupan ini
Kamu datang dan pergi tanpa izin
kamu berikanku berjuta angan
kamu berikanku berjuta mimpi
Bila kamu tak selalu di kehidupanku
bila kamu tak menaruh hati padaku
mengapa datang memberi berjuta mimpi
lalu pergi membawa luka yang mendalam
jika tiada cinta mengapa? mengapa datang?
jika ada cinta? mengapa? mengapa pergi?
kini kau kukenang...kukenang menorehkan luka teramat
kini kau kukenang... tiada lagi di hati
pergilah dan jangan kembali lagi
Kamu.....
Bisa saja kamu datang kembali
Namun ketika kamu kembali semua akan berubah
Cinta yang dulu untukmu tlah hilang
Hilang dan tiada akan muncul lagi
 Kamu.....
Ingatlah aku punya hati bukan untuk dimaini
Kamu......
Jika kamu datang maka tiada kesempatan lagi
Kamu.......
Yah kamu datang dan pergi dari hidup ini
Kamu.......
Pergilah dan jangan kembali lagi






Novel

Saat CINTA berujung pada PERPISAHAN
 
PART I

Assalamu'alaikum wr.wb.
saya akan mengungkap CINTA yang dimulai ketika sebelum menikah, dimana dalam hal ini dikategorikan sebagai cinta palsu karena  CINTA tak dijalankan sesuai perintah Allah SWT, yaitu dengan PACARAN. Banyak kita jumpai remaja saat ini yang PACARAN. Tak bisa dipungkiri bahwa kata PACARAN itu sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan masyarakat INDONESIA. Ketika seorang remaja ditemui oleh salah seorang keluarganya, besar kemungkinan pertanyaan yang terlontar kepada remaja tersebut ialah "adami pacarmu?" ataukah "orang mana pacarmu?". PACAR, PACAR dan PACAR. Hello..... ingat PACARAN ialah ajang kemaksiatan. Sekali orang melakukan, maka ia akan sulit untuk terbebas dan menjadikannya sebagai kebiasaan dan menurutnya yah bukan hal yang salah dan wajar-wajar saja, toh banyak yang melakukan. Ingatlah, bahwa "Ketika kamu mengikuti sebagian besar orang, maka kamu akan tersesat karenanya". Ingat, orang yang berada di surga kelak sangatlah sedikit. Sedang orang yang berada di neraka amatlah banyak, terutama kaum wanita. Karenanya, kepada wanita berhati-hatilah. Jangan jadikan dirimu rendah dimata lelaki, jagalah kehormatan dan kesucianmu dan saya pun sadar dan saya ketahui bahwa ada banyak wanita (remaja) saat ini yang telah melakukan zina, baik itu berujung kehamilan atau tidak. Tetap saja telah melakukan zina. Namun, jangan jadikan alasan untukmu untuk tidak bertaubat, Allah maha pengampun lagi Maha Penyayang.
dosa zina termasuk dosa yang dapat diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, berdasarkan firman-Nya dalam Surat An-Nisaa’, ayat ke-48 dan ke-116:

إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…”
Berkaitan dengan penjelasan ayat di atas, Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah mengatakan, “(Dalam ayat ini) Allah mengabarkan kepada kita bahwa orang yang berbuat syirik kepada-Nya (menyekutukan-Nya dengan sesuatu) tidak akan diampuni oleh-Nya.[1] Allah akan mengampuni dosa-dosa lainnya selain syirik, baik itu dosa besar ataupun dosa kecil. Itupun, jika Allah menghendakinya” (Taisirul Karimirrohman fi Tafsir Kalami Al-Mannan, 1: 425-426).
Itu pun dengan catatan, jika si pelaku dosa (maksiat) tersebut tidak istihlaal (menganggap atau berkeyakinan bahwa perbuatan haram tersebut boleh atau halal dilakukan). Karena orang yang melakukan perbuatan yang haram (maksiat) dengan berkeyakinan bahwa perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang boleh dan halal dilakukan, maka orang ini kafir berdasarkan kesepakatan para ulama (Al Hukmu bi Ghairi Maa Anzalallaahu wa Ushuulut Takfiir, Hal. 28).
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita semua untuk bertaubat kepada-Nya. Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS. At Tahriim:8).
Dan Allah berfirman:

زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“…dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nur:31).
Allah Ta’ala mencintai orang-orang yang mau bertaubat kepada-Nya. Allah berfirman,

…إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah:222).
Dan Allah Maha Penerima taubat, terlebih lagi jika pelaku dosa tersebut benar-benar dan sungguh-sungguh ingin bertaubat dari maksiat yang pernah ia lakukannya. Allah berfirman,

فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhan-mu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat” (QS. An Nashr:3).
Bahkan kita diperintahkan oleh Allah agar tidak berputus asa dari ampunan-Nya, sebanyak apapun dosa kita, Allah berfirman,

قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az Zumar:53).
Allah pun sangat gembira dengan taubat seorang hamba-Nya, bahkan kegembiraan Allah terhadap taubat seorang hamba melebihi kegembiraan orang yang mendapatkan kembali barang-barangnya yang sebelumnya telah hilang lenyap darinya. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

((لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحاً بِتَوْبَةِ أَحَدِكُمْ مِنْ أَحَدِكُمْ بِضَالَّتِهِ إِذَا وَجَدَهَا)).

“Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala lebih bergembira dengan taubat salah seorang dari kalian, daripada kegembiraan salah seorang dari kalian terhadap barang-barangnya yang hilang ketika ia mendapatkannya kembali”(HR. Muslim 4:20102 no.2675).
Dan perlu juga ketahui, bahwa orang yang benar-benar bertaubat kepada Allah dari dosa-dosanya yang pernah ia lakukan, maka ia akan bersih kembali bagaikan orang yang tidak pernah berdosa. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

((اَلتَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ)).

“Orang yang bertaubat dari perbuatan dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berdosa”(HR. Ibnu Majah 2:1419 no.4250).
Agar dosa diampuni Allah Subhanahu wa Ta’ala, ukhti harus benar-benar bertaubat dengan taubat nashuha (taubat yang semurni-murninya). Dan taubat itu dinyatakan benar oleh para ulama, jika terpenuhi syarat-syaratnya.

Pertama, harus ikhlash kepada Allah, karena taubat adalah salah satu bentuk ibadah. Kedua, harus merasa sedih dan menyesali perbuatan dosa (maksiat) yang pernah ia lakukannya.
Ketiga, harus benar-benar meninggalkan kemaksiatan (perbuatan dosa) tersebut dengan segera.
Keempat, harus bertekad penuh dari dalam hatinya untuk tidak akan mengulanginya kembali.
Dan kelima, taubat tersebut dilakukan sebelum waktu taubat ditutup oleh Allah.
Kemudian, di antara upaya agar senantiasa istiqamah (konsisten) dengan taubat, hendaknya ukhti selalu ingat bahwa perbuatan zina adalah dosa besar yang menjijikkan dan sangat buruk akibatnya. Allah berfirman,

وَلاَتَقْرَبُوا الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al Israa’:32).
Dan ukhti pun harus benar-benar meninggalkan sesuatu yang kini sudah sangat popular dan biasa terjadi, dan merupakan hal yang lumrah di kalangan para remaja yang jauh dari tuntunan dan bimbingan agama yang benar, yang biasa dikenal dengan istilah “pacaran”.
Karena, dari ayat di atas, dapat pahami bahwa berpacaran adalah perbuatan haram dan merupakan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena pacaran merupakan sarana terbaik dan jalan yang sangat ampuh untuk mengantarkan pelakunya kepada perbuatan zina.
Perhatikan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berikut,

((لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُوْ مَحْرَمٍ…)).

Janganlah seorang berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, kecuali jika wanita tersebut disertai mahramnya…”.(HR. Bukhari, no. 2844).
Dan beliau bersabda pula,

((…أَلاَ لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثُهُمَا الشَيْطَانَ…)).

“…Janganlah seorang laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) dengan seorang wanita, melainkan yang ketiga dari mereka adalah setan…”(HR. Tirmidzi, no.2165)
Dari kedua hadis di atas, dapat  pahami bahwa berpacaran hukumnya haram dalam Islam. Karena tidaklah dua insan yang berlainan jenis kelamin dan bukan mahram berdua-duaan, melainkan dapat dipastikan bahwa yang ketiga dari mereka adalah setan. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Sedangkan setan merupakan musuh yang amat nyata bagi manusia. Ia tidak akan meninggalkan manusia selamat bagitu saja dari perbuatan dosa. Ia berusaha agar manusia tinggal pula bersamanya di neraka kelak na’uudzu billaah.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan kita untuk menjadikan setan sebagai musuh kita. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوا حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Fathir:6).
Dan cobalah juga renungkan, perhatikan, dan pahami penjelasan para ulama berikut ini.
Al Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Saya tidak tahu dosa yang paling besar setelah membunuh melainkan zina”.
Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
“Dan kerusakan yang dihasilkan dari perbuatan zina dapat memporak-porandakan kemaslahatan umum. Sesungguhnya tatkala seorang wanita berzina, berarti ia telah memasukkan aib dan hal yang memalukan ke dalam rumah suaminya, atau keluarganya, atau kerabatnya. Mereka semua akan menundukkan kepala mereka karena menanggung malu, (terlebih) jika wanita tersebut hamil dari hasil perbuatan zinanya.
Maka, jika wanita tersebut sampai membunuh bayinya (karena malu), sungguh ia telah menggabungkan antara dua perbuatan dosa besar sekaligus, yaitu berzina dan membunuh. Jika ia sampai hamil dan akhirnya melahirkan, berarti ia telah membawa anak tersebut ke dalam rumah suaminya atau keluarganya, sedangkan anak tersebut sesungguhnya adalah orang asing. Anak tersebut akhirnya mewarisi, padahal dia bukan ahli waris mereka. Anak tersebut bergabung dan menasabkan dirinya kepada mereka, padahal ia bukan keturunan mereka. Dan seterusnya dari kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh perbuatan zina wanita tersebut.
Adapun jika yang berzina seorang laki-laki, maka hal itu mengakibatkan bercampur-baurnya nasab pula. Dan sekaligus ia telah merusak istrinya yang baik-baik. Ia akan membawanya kepada kerusakan-kerusakan lainnya.
Sehingga, perbuatan dosa besar ini benar-benar merusak dunia dan agama, walaupun alam barzakh dan neraka dipenuhi dan subur dengan dosa besar ini! Betapa banyak kerusakan yang dihasilkan dari zina, berupa pelecehan hak-hak dan kezhaliman-kezhaliman lainnya!
Di antara ciri-ciri khas zina; ia mengakibatkan kemiskinan, memperpendek umur, membuat hitam wajah pelakunya, dan menimbulkan kebencian orang-orang kepada pelakunya.
Zina membuat hati pelakunya tercabik-cabik, membuatnya sakit, kalau pun tidak membuatnya mati. Zina mengakibatkan kegundahan, kesedihan, dan ketakutan. Zina menjauhkan pelakunya dari para malaikat, sekaligus mendekatkannya kepada setan-setan.
Oleh karena itu, tidak ada dosa yang paling besar kerusakannya setelah membunuh, melainkan zina! Oleh karena itu pula, disyariatkan rajam dalam bentuk yang sangat menyakitkan dan menghinakan.
Jika seseorang mendapat kabar bahwa istrinya atau saudarinya terbunuh, dia akan merasa lebih mudah menerimanya daripada ia mendapat kabar istrinya atau saudarinya berzina!.
Renungkanlah baik-baik! Segeralah bertaubat kepada Allah. Janganlah isi masa muda dengan kemaksiatan dan perbuatan dosa. Isilah lembaran-lembaran putih masa muda dengan memperbanyak ibadah dan ketaatan kepada Allah, menuntut ilmu agama yang bermanfaat, dan berusaha untuk berprestasi di sekolah. Ingatlah selalu bahwa kita tidak tahu kapan kita akan mati, di mana kita akan mati, dan dalam keadaan bagaimana kita mati. Ingatlah pula bahwa kehidupan di dunia hanyalah sebentar dan sementara. Kehidupan di dunia bukan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya. Kesempatan hidup di dunia hanyalah sekali saja. Oleh karena itu, gunakanlah kesempatan ini untuk mencari bekal dalam menghadap Allah kelak, dengan beribadah dengan baik sesuai dengan tuntunan syariat-Nya dan ajaran Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam. Kehidupan yang hakiki dan abadi hanyalah di akhirat kelak.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

((لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيْمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيْمَ أَبْلاَهُ)).

“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, sampai ia ditanya tentang; umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia keluarkan, dan tubuhnya untuk apa ia binasakan” (HR. Tirmidzi, no.2471).
Sekali lagi! Renungkanlah nasehat di atas dan praktekkan segera. Semoga Ananda dimudahkan oleh Allah dalam melakukan hal-hal yang diridhai-Nya. Amin.

Masih ada kesempatan bagimu untuk bertaubat. Jika kamu tidak bertaubat, maka kamu akan dicap atau digelari sebagai "PEZINA". Maukah anda? Saya kira tidak. Karenanya, bertaubatlah sebelum terlambat. Agar kiranya tidak terlambat, bertaubatlah sekarang. Saya harap apabila telah membaca tulisan ini, anda bisa bertaubat, sesali perbuatan anda, berubahlah menjadi lebih baik!

Oh iya, dimana ada kata "PACARAN" di situ jua ada kata "PUTUS". Begitulah.............. apakah itu yang dikatakan CINTA? CINTA yang sebenarnya ialah CINTA dengan cara diam bukan mengaplikasikannya dengan berpacaran. Lelaki yang mengajakmu berpacaran ialah lelaki yang mengajakmu untuk bermaksiat. Apa itu yang dikatakan lelaki baik-baik? Kamu tidak akan menemukan lelaki baik dengan cara berpacaran karena lelaki yang baik ialah lelaki yang mendatangi ayahmu , bukan mendatangimu dan mengatakan CINTA. So??????????? masih percayakah anda dengan omongan lelaki yang mengatakan "CINTA" ????
Ukhti, ingatlah bahwa segala sesuatu yang mendatangkan kesenangan ialah tipu daya syaitan, termasuk ketika mangatakan bahwa "PACARAN itu INDAH". Syaitan bisa mengelabuhi anak cucu adam dengan melalui pintu nafsu (syahwat). Ketika pasangan remaja mulai saling suka, syaitan akan terus menggoda dan terus menggoda. Dan jika sepasang remaja ini mulai tergoda? maka syaitan akan terus menggoda sampai syaitan dapat menguasai hati dan fikiran sepasang remaja ini. Sampai akhirnya mereka melakukan dosa besar, yaitu "ZINA". Ukhti, apakah ada manfaat dari PACARAN? bagiku tidak ada. Apakah kalian mengira ada? Dapatkah anda menyebutkan manfaat dari PACARAN? PACARAN hanya akan mendatangkan dosa dan ketidak tenangan hati dan fikiran. Hati menjadi tidak tenang karena jauh dari ALLAH SWT dan fikiran menjadi tidak tenang karena memikirkan sang kekasih. Na'udzubillah..............

Nanti dilanjut lagi dengan PART II ^_^ ada banyak kisah yang akan aku ceritakan *_*
Jazakillah............