Rabu, 30 April 2014

Cerpen Remaja



“Penyesalan Seorang Hijaber”
            Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulilllah, Alhamdulillahi robbil’alamin wassalatuwassalam ala asyrafil amdia’i walmursalim wa’ala alihi wasabbihi ajma’in ammaba’ad. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Inayahnya kepada saya.
Seperti yang kalian ketahui bahwa Hijaber itu adalah perempuan yang menggunakan hijab. Mereka menutupi aurat mereka dengan pakaian yang syar’i. Terukir di benak kita bahwa orang yang berhijab itu perbuatannya sesuai dengan syari’at Islam. Tetapi, tidak semua hijaber seperti itu! Tidak semua hijaber itu pemikirannya berdasarkan Islam, perbuatannya sesuai Islam, dan sebagainya. Ada di antara Hijaber yang berbuat tidak sesuai dengan syari’at Islam. Semua tergantung dari seberapa besar, seberapa kuat iman seseorang. Kembali lagi, kita hanya manusia biasa. Mau hijaber sekalipun, anak pengajian alias Remaja Masjid, jika itu adalah manusia pasti digoda oleh iblis. Namun, kita jangan mau teru-terusan digoda oleh iblis dongk! Ada saatnya kita bangkit, memperkuat iman dan meluruskan kembali niat kita menggunakan hijab. Jangan menjadikan alasan tersebut sebagai alasan untuk melanggar syari’at Islam. Tidak seperti itu loh Guys! Maksud saya di sini ialah menggunakan Hijab itu merupakan kewajiban seorang muslimah. Jadi, tetap gunakan hijab dan usahakan pemikiran (pola pikir) maupun perbuatan sesuai dengan Islam. Artinya, akhlak kita harus berdasarkan Islam!
Wah... kok bisa yah seorang Hijaber ada yang sampai melanggar syari’at Islam? Diakan udah tahu yang mana yang baik dan yang mana yang buruk? Buktinya ia sudah menggunakan hijab. Berarti ia udah tahu dan sudah menyadari yang mana yang wajib, haram, mubah maupun makruh. Trus? Kok bisa melanggar yah? Ayo ayo... kenapa coba? Mau tahu....? ayo baca pengalaman seorang Hijaber tersebut. Tapi, hijaber tersebut sudah mengakui kesalahannya loh dan menyesali apa yang telah ia perbuat.
Penasaran seperti apa pengalaman hijaber tersebut? Apa yang ia perbuat? Kok bisa menyisakan penyesalan? Dan kenapa penyesalannya itu baru sekarang? Kenapa bukan sejak dulu? Hello..... Ya iyalah baru sekarang! ... namanya saja penyesalan, pasti selalu berada di belakang. Kalau di cepan mah itu bukan penyesalan namanya, tapi perencanaan. Iyakan?
Anda pasti bertanya-tanya siapa hijaber tersebut? Dan apa tujuan saya menulis buku ini berdasarkan pengalaman hijaber tersebut. Saya sengaja menulis  ini berdasarkan pengalaman hijaber tersebut karena pengalamannya itu dapat dijadikan sebagai pelajaran dan insya Allah banyak manfaat yang didapatkan. Dan mohon maaf jika saya membuat kalian penasaran, saya tidak bisa buka merk alias saya merahasiakan siapa hijaber yang saya ceritakan karena ini merupakan aib. Allah SWT berfirman di dalam Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:  “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain;dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya.” Nah, itulah alasan mengapa saya merahasiakan seseorang tersebut. Nanti juga bakalan di tahu pada saat hari penghisaban kelak. Hehehe:D
Berdasarkan judulnya, “Penyesalan Seorang Hijaber” menggambarkan kepada kita tentang penyesalan seorang Hijaber. Wah.... Hijaber ini menyesal karena apa yah? Penasaran? Hehehehe:D nggak usah tegang gitu dongk.... santai maki’di’? :D
Karena di dunia ini tidak ada yang langsung cepcos saja? Semua butuh proses... jadi saya sengaja membagi cerita ini ke dalam beberapa bagian. Insya Allah setelah membaca semuanya dan memahami dengan betul? Kalian pasti tahu apa yang membuat Hijaber tersebut menyesal.
Memberikan pesan bahwa kita sebagai perempuan jangan mudah percaya kepada lelaki. Karena saat ini, kebanyakan laki-laki itu ialah PHP (Pemberi Harapan Palsu). Ini fakta loh....! Bagi teman-teman yang sekarang punya pacar? Udah diputusin aja. Sebelum ia mengambil kehormatanmu dan harga dirimu jadi hilang. Semua omongannya itu palsu! Jika seorang laki-laki memang mencintaimu? Ia tidak akan datang kepadamu untuk berjanji, tetapi ia datang ke rumahmu untuk melamarmu bersama kedua orang tuanya. Itu baru yang namanya serius! Kalau datang ke kamu? Trus nyatain perasaan, gombalin kamu, trus dalam tanda kutip gitu deh..... Astagfirullah...! sesungguhnya syaitan selalu menggoda dua orang yang lagi jatuh cinta. Oh iya... saya punya pri bahasa. Pri bahasanya itu seperti ini, “Jangan jatuh cinta, tapi bangun cinta”. Mengerti nggak apa maksudnya? Menurut saya nih..... maksudnya ialah jangan membuat cinta menjatuhkan harga dirimu, tapi buatlah cintamu menjadi suci. Jangan nodai cinta dengan perbuatan yang menjauhkanmu dari Allah SWT.
Kita mulai kisah hidup seseorang tersebut. Ini berawal dari PD katheee gitu. PD kathee antara si cowok dan si cewek. Si ceweknya saya beri nama Diara. Dan cowoknya saya beri nama Tiyan. Awal mulanya, mereka berdua kan satu kelas? Nah... si Tiyan ini punya pacar yang namanya Nurul. Tapi, si Tiyan mendekati Diara. Dan bodohnya lagi? Si Diara menghiraukannya. Sementara Nurul, menderita dan hari-harinya diliputi dengan kesedihan, sampai-sampai larut di dalamnya. Hehehe:D kayak larutan aja yah?! Siapa coba yang tidak sedih? Udah dipanggil bunda, setiap hari memberi perhatian, sampai-sampai lupa memperhatikan Ibunya. Astagfirullah! -_-
Nah, waktu terus berputar dan jam dinding berputar pada porosnya tandanya bumi masih berputar. Ya iyalah.... kan dunia belum kiamat?! Iyakan!?! Trus apa yag terjadi antara ketiganya? Saksikan setelah yang satu ini. Tengtong...... lekba’nah anjo? Heheheh:D bawa*bahasa kampung nih. Ketahuan deh kalau saya cuman anak kampung -_- Ok, kita kembali ke pembicaraan tadi.  Setelah itu? Iblis terus menggoda Tiyan dan Diara, sementara Nurul ta’lokoi ri balla’nah. Sabar yah Nurul... orang sabar disayang Tuhan loh...! Karena di antara Tiyan dan Diara ada yang namanya perasaan saling suka, ketertarikan? Akhirnya mereka saling tarik menarik. Hhahaha=D kayak magnet aja yah? -_- maksudnya? Hati mereka saling tarik menarik. Tapi, tidak langsung loh? Semua butuh proses. Dan prosesnya itu berjalan selama beberapa bulan. Berapa bulankah? Hitung aja deh... mulai dari bulan April sampai bulan Maret. Wah berapa bulan tuh? Lumayan lama juga sih.
 Ada orang yang mengatakan bahwa orang yang selalu bersama itu lamakelamaan rasa sayangnya akan semakin dalam. Tapi? Buktinya apa? Saya juga pernah pacaran. Pahit, manis, kecut, asam, asin, hehehe:D kayak gula nano-nano dongk! Semua sudah pernah saya rasakan. Bahagia, senang, sedih, galau, dan sebagainya. Orang yang pacaran itu awalnya saja yang bahagia, indah serasa dunia milik berdua. Tapi? Lama kelamaan akan terasa pahitnya. Kalau laki-laki udah bosan terhadap perempuan yang dekat dengannya? Ia mulai mencari-cari kesalahan perempuan tersebut dan menjadikan kesalahan tersebut sebagai alasan untuk meninggalkannya. Udah ditinggalin aja. Masih banyak kok cewek yang lebih baik. Kebanyakan cowok sih seperti itu! Tapi? Tidak semua cowok seperti itu loh!
Akhirnya......... mereka berdua terus-terusan tergoda oleh bisikan syaitan. Hari-hari mereka diliputi oleh dosa, aktivitas mereka melanggar syari’at islam. Waw.... Kok bisa yah? Bukannya mereka saling mencintai? Harusnya si cowoknya bisa menjaga si perempuan ini agar tidak berdosa karenanya. Tapi itulah cowok... bullshit! Tapi nggak semua cowok kok... masih ada cowok yang menghargai wanita, yang rela berkorban demi apapun terhadap wanita yang benar-benar ia cintai, termasuk rela galau setiap hari demi menunggu seorang cewek yang dicintainya. Mereka berdua terperangkap dalam indahnya CINTA, sehingga mereka terus-terusan mengikuti hawa nafsu mereka. Sangat sulit membedakan apakah mereka berdua memang saling mencintai ataukah yang laki-lakinya hanya mempermainkan si cewek. Entahlah.... berati kalau sampai begitu? Bajingan banget tuh cowok! Astagfirullah....  -_- semoga kita dijauhkan dari cowok yang seperti itu! Amin ya Allah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar